CINTA adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira, ia jelas, sejelas matahari.

Sabtu, 04 Juni 2011

The Gate of Heaven

KUMANDANG UKHUWAH


Perbatasan mesir - rafah , pukul 23.30
Ratusan ribu pengungsi dr jalur gaza msh hrs berdiri dan mengantre panjang u melewati lintasan perbatsan Rafah. Batas waktu yg tersisa dlm perjanjian gencatan senjata pemerintah israel hy tinggal 30 m lg. Penduduk Gaza tampak gelisah menanti nasib mrk yg hampir habis waktunya u melakukan pengungsian ke wilayah mesir.

Para ibu terlihat bersandar lelah pd para suami nya atau muhrimnya. Anak2 banyak tertidur dlm gendongan ayahnya atau keluarganya krn keleahan dan kelaparan. Butir2 keringat tampak mengalir diwajah akibat udara panas yg berada disekitar mereka. Para tentara dan petugas keimigrasian Mesir terlihat msh sj dingin dlm menangani proses pengungsian rakyat Gaza.

Waktu bjalan sangat cepat. Tepat pukul 12 mlm sirine meraung keras berasal dr kendaraan lapis baja mesir yg telah disiapkan . Kepanikan melanda seluruh pengungsi dr jalur Gaza. Mereka Berhamburan merapat menuju pintu lintas perbatasan rafah-mesir. Anak yg terbangun dr tidurnya menangis seketika mendengar sirine tanda perang itu. Trauma pasca operasi militer "cast Lead" msh melekat di pikiran mereka. Setiap mendengar suara sirine panjang, bagi mereka bagaikan mendengar bunyi terompet malaikat Maut yg bersiap2 menjemput kehidupan keluarga2nya.
Tentara perbatasan  Mesir segera menyegel pintu perbatasan tanpa memberi kesempatan lg u para penduduk jalur Gaza memasuki wilayah mesir. Teriakan histeris dr para ibu2 tdk dipedulikan mereka. Pintu gerbang peerbatsan disegel lengkap dg senjata lengkap. Penduduk Gaza mencoba merangsek maju. Dorong dorongan  terjadi di pintu perbatasan . Udara panas semakin menambah ketegangan suasana di perbatasan mesir itu.

Beberapa tentara mesir mengokang senjatanya, lalu menghamburkan tembakan peringatan dg senjata otomatisy ke langit. Suara senjata keras dan menggetarkan langit kota rafah. Penduduk Jalur Gaza terkejut dan mundur. Wajah sangar dan dingin terpancar dr wajah tentara mesir. Mereka mengarahkan laras senjatanya ke arah para penduduk jalur Gaza. Para pengungsi mundur dg ketakutan di wajah.

Para relawan internasional berlari bergerak menuju ke arah pintu. Mereka mencoba bernegosiasi dg pihak penjaga pintu perbatasan .

"Wahai prajurit ! tolong dibuka gerbangnya  kembali. Msh ada ratusan ribu masyarakat jalur Gaza yg msh blm dievakuasi. Mereka akan mjd korban perang bila tdk kita ungsikan segera. Tolonglah wahai prajurit, anda pasti punya keluarga. Mereka datang ke perbatasan bersama keluarganya u mencari keselamtan. Jgn anda tutup harapan mereka yg hy ingin hidup dan selamat dr peperangan yg bukan mereka kobarkan, " ujar seorang relawan perempuan asal indonesia.

"Siapa kamu ha, berani menasehati kami ? Apa kamu sdh bosan hidup ya ? ini perintah atasan ! tepat j 12 mlm kami hrs menutup pintu gerbang dan menyegelnya. Ini menyangkut keselamtan penduduk mesir jg dr serangan israel. Kami hrs melakukannya dan jgn katakan kami tdk py hati nurani ! kami tentara hrs mendengar instruksi dr atasan kami. ini perintah !!" jwb komandan pasukan penjaga  perbatasan mesir.

"Paling kurang berikanlah kesempatan u pengungsi ibu2 dan anak2 mereka u masuk wilayah mesir. Kesepakatan Jenewa tlh mengatakan bahwa anak2 dan perempuan hrs dilindungi hak hidupnya dlm kondisi perang dimanapun." perempuan relawan itu kembali meminta keringanan pihak militer penjaga perbatasan.

"Tdk ada yg boleh melewati perbatasan rafah- mesir stl j 12 . itu perintah dan tdk ada tawar menawar u itu !!" Suara tentara itu kembali menggelegar bagai halilintar di malam hari.

"apakah anda tdk malu bl perbuatan anda dilihat o penduduk seluruh dunia ? anda dan seluruh militer mesir akan dicap sbg militer kejam yg membiarkan anak2 dan ibu2 penduduk jalur gaza mjd korban perang ?!" Balas relawan itu.

Ratusan jurnalis asing yg berada dilokasi segera meliput perdebatan itu. kejadian disiarkan live o semua jurnalis mesir dan manca negara. Jurnalis mesir dan asing jg menayangkan kepanikan yg melanda perbatasan itu. Jerit tangis anak2 terdengar makin keras dr arah pintu perbatasan rafah-mesir.
..........................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
" Bagaimana tanggapan anda melihat kejadian panik para pengungsi jalur gaza yg baru saja berlangsung diperbatasan rafah-mesir menyusul ditutup dan disegelnya pintu perbatasan ?" tanya darwish.

"Seandainya sy msh bisa bharap, mk sy akan bharap rakyat gaza bbatasan langsung dg negara kami indonesia. shg sy bisa bteriak ditengah masyarakat kami u berbondong2 menuju perbatasan dan menghancurkan pintu perbatasan."

"Seandainya perbatasan gaza ini adl negara indonesia, mk sy akan mdatangi masjid2 u mengumandangkan azan, memanggil semua muslimin yg ada di indonesia agar bangun dr tempat tidurnya yg nyaman, u melihat penderitaan saudaranya yg bahkan u tidur sj tdk punya kesempatan."



"Seandainya perbatasan gaza ini adl negara indonesia, mk sy akan datangi  majelis Ulama Indonesia u mengelurkan fatwa wajib hukumnya menyambut dan memuliakan tamu dan saudara seakidah apalagi mrk sdg ditimpa musibah. Pdh , tdk ada yg tertimpa musibah terbesar di dunia saat ini sebesar musibah yg sdg dialami saudara kami di gaza."

"Seandainya perbatasan gaza ini adl negara indonesia, mk sy akan bangunkan anggota keluarga sy , ayah , ibu dan saudara2 kandung sy. sy akan hubungi para tetangga2 sy,, akan sy kunjungi semua saudara ibu dan ayah sy, dan akan sy katakan :' bersiaplah, krn ada saudara kita yg sdg menuju kemari, sdgkan mrk dlm keadaan letih dan lemah, berpuasa dan belum beristirahat serta memikul beban berat dipundaknya slm menempuh perjalanannya yg jauh."

"Seandainya perbatasan gaza ini adl negara indonesia, mk sy akan ajak ratusan jutaan muslim dinegeri sy u berdoa dan berupaya dg sekuat tenaga mbantu u ketabahan dan keihklasan para ibu2 yg ditinggal o suami dan anaky krn mjd korban peperangan."
.............................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Relawan itu menarik nafas dalam2. mencoba mengurangi isak tangisnya yg mulai terdengar dr suaranya.


"Namun sy bukan penduduk mesir dan muslimin Indonesia terlalu jauh dr sini u sy minta bantuan, mk sy tdk akan melakukannya kec mengadukan hal ini kpd Tuhannya kaum muslimin, agar Allah menguatkan hati penduduk Gaza dg kesabaran yg tinggi dan mengampuni kelemahan kami, muslimin di Indonesia. 
Wahai penduduk Gaza, maafkanlah saudaramu ini ! maafkan saudaramu ini, maafkanlah saudaramu ini !"


Air mata tak terasa semakin deras mengalir di pipi relawan itu...................................................




Sedikit cuplikan dr buku pertam tetralogi The Chronicles of Holywars

Tidak ada komentar:

Posting Komentar