CINTA adalah kata tanpa benda, nama untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira, ia jelas, sejelas matahari.

Rabu, 08 Juni 2011

RUMAH SAKIT INDONESIA di GAZA


Meskipun Harus Menghadapi berbagai Kendala Pembangunan RS Indonesia di GAZA Mulai Dilaksanakan

          Setelah berjibaku selama 2,5 thn , akhirnya pd hari sabtu (14/5), proses pembangunaan Rumah Sakit Indonesia (RSI) yg tletak di Bayt Lahiya Gaza Utara pun dimulai.
Pelaksanaan pembangunan RS ini dilakukan o First Company, salah satu kontraktor papan atas di jalur Gaza. First Company adl kontraktor yg ditetapkan sbg pemenang  tendeer  o  Tim Divisi Konstruksi MER-C stlh melalui proses pemilihan yg ketat.

          Proses pembangunan tahap 1 , yaitu struktur RS yg diperkirakan akan memakan waktu slm 8 bln. Stl itu pembangunan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu pembangunan arsitektur dan ME ( Mechanical Engineering). Seluruh proses pembangunan RSI akan diawasi scr langsung o relawan MER-C dr divisi konstruksi.

          Bkn hal yg mudah mmg u melakukan pembangunan di jalur gaza , sebuah wilayah yg terblokade, salah 1 nya adl izin masuk yg sgt sulit. Pasca penandatanganan MoU pembangunan RSI dg MOH (Ministry of Health ) Gaza pd tgl 23 jan 2009, tim MER-C baru bisa masuk kembali ke Gaza sekitar 1,5 th stl itu, tepatnya stl insiden Mavi Marmara. Insiden ini mbuat perbatasan mjd agak longgar d tim MER-C kembali bs menginjakkan kaki di wilayah Gaza u melanjutkan komitmen program pembangunan RSI.

          Blokade jg membuat Tim (insinyur) lanjutan MER-C yg berangkat ke Gaza sejak rabu,20 april 2011 hrs terus bersabar menunggu di perbatasan Rafah  krn blm kunjung mdpt izin u memasuki wilayah Gaza.
Proses evaluasi dan wawancara dg para kontraktor dlm rangka menentukan pemenang tender pembangunan RSI akhirnya dilakukan mll telekonference antara tim Insinyur MER-C di kairo dan tim MER-C di Gaza yg mendampingi para kontraktor. Dlm kondisi blokade dan terpisah jarak , atas izin ALLAH proses tender tetap dpt berjalan yg akhirnya menetapkan First Company sbg kontraktor pemenang tender yg akan melakukan pembangunan RSI.

          Berbagai kendala lainnya jg tdk sedikit yg mnerpa. Tim divisi konstruksi MER-C hrs beberapa x mengubah dan menyelesaikan desain RSI sampai akhirnya desain disetujui o pemerintah palestina di Gaza khususnya MOH d boleh u ditenderkan.
Tdk hanya itu, kendala jg datang dr dlm negeri. Pemerintah Indonesia yg semula berkomitmen u mendukung program RSI ini dlm bentuk bantuan dana, tiba2  pd februari 2011 lalu menarik dan mengalihkan dukungannya kpd program lain, yaitu program Pembangunan Pusat Jantung di Gaza bekerja sama dgn IDB (Islamic development Bank ). Hal ini praktis membuat program pembangunn RSI seluruhnya murni mrpk hasil donasi dr masyarakat indonesia, tdk ada dana bantuan pemerintah RI apalagi dana bantuan asing.

          Namun , mnr MER-C segala kendala dan ha,batan yg ada tdk memadamkan komitmen dan janji pd rakyat indonesia dan jg rakyat palestina.
Demi menyalurkan amanah donasi dr masyarakat indonesia u masy palestina , MER-C tetap menindak lanjuti program pembangunan RSI yg mrpk pusat trauma dan Rehabilitasi yg sgt dibutuhkan o rakyat  Gaza yg mjd korban perang.

          Bahkan krn menyadari sulitnya memasuki wil Gaza, MER-C membuka cabangy di Gaza dan menempatkan 7 relawannya disana. Ke 7 relawwan tsb sdh menetap di Gaza slm 10 bln dan sdh bkomitmen u berada di Gaza hg pembangunan RSI selesai. Salah 1 diantara relawan tsb bahkan menikah dg Muslimah Gaza.

          Dgn di mulainya pembngunan RS yg diberi nama RS Indonesia, MER-C mengucapkan terima kasih kpd seluruh masy indonesia d semua pihak atas  bantuan d dukungan yg tlh diberikan slm ini hg pembangunan akhirnya bisa dimulai.

          Meskipun MER-C menyadari dana (donasi) yg tersedia saat ini u pembangunan RSI msh sgt jauh dr mencukupi, terlebih lg dg adanya permintaan tambahan dr pemerintah Palestina di Gaza yg sdh disetujui o MER-C , yaitu penambahan lantai Basement, namun organisasi ini tetap bertekad u segera memulai pembangunan RSI ini.

          Mnr ketua divisi Konstrksi MER-C  Ir Faried Thalib yg saat ini msh berada diperbatasan rafah menunggu izin u msk Gaza, total biaya pembangunan RSI diluar pembelian peralatan  mencapai Rp.30 milyar. Sementara donasi yg sdh terkumpul dr masy hg saat ini adl Rp.15 milyar, shg dana yg msh dibutuhkan u merampunkan pembangunan mencapai rp 15 m.
Ia yakin , bahwa stl langkah 1 pembangunan ini ditapaki, ALLAH akan memudahkan langkah2 kedepan, yaitu dg menggerakkan hati lbh banyak lagi rakyat Indonesia u trs mendukung berdiri tegaknya persembahan cinta kasih Indonesia u Palestina, baik lewat dukungan materiil, moril serta doa.

          Dukungan dlm dana dpt disalurkan mll BSM ( Bank Syariah Mandiri ), Atas nama Medical Emergency Rescue Committee, no rek . 009.0121.773.

Semoga program ini mjd perekat silaturahim jangka panjang antara rakyat indonesia dan palestina dan smg mjd amal baik kita bersama.
(www.mer-c.org)

3 komentar:

  1. semoga lancar, mungkin saja para staff nya nanti juga di ambil dari indonesia.. tertarik? tunggu saja

    BalasHapus
  2. semoga berjalan lancar, mungkin saja para staff nya nanti juga di ambil dari orang2 indo, tertarik? tunggu kelanjutannya

    BalasHapus